A. Klasifikasi Hewan Mamalia
Taksonomi
mamalia dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom :
Animalia
Sub-Kingdom
: Metazoa
Filum :
Chordata
Sub-Filum :
Vertebrata
Kelas :
Mamalia
Berdasarkan
ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan mamalia kecil.
International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai
jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg,
sedangkan mamalia kecil dengan ukuran berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis
mamalia besar, dicontohkan sebagai berikut: rusa, harimau, dan kerbau air.
Mamalia kecil, antara lain tikus, bajing, dan kelelawar.
Dalam
pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan mamalia
nokturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa, dan beberapa
jenis bajing. Mamalia nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktivitasnya mulai menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti
kelelawar, tenggalung malaya, serta musang. Selain itu, terdapat juga
jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti babi hutan.
Berdasarkan
habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni mamalia darat dan
mamalia laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar aktivitasnya
dilakukan di darat, sedangkan mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian
besar di laut. Contoh dari mamalia darat, yakni monyet-ekor panjang, macan
tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam
pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia
arboreal dan mamalia terestrial. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia
yang banyak menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan
mamalia terestrial merupakan jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu
aktivitasnya pada lantai hutan atau strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan
(2002) membagi strata tegakan dalam ekologi hutan, adalah sebagai berikut:
strata A (> 30m), strata B (20-30m), strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan
strata E (0-1m). Jenis-jenis yang merupakan mamalia arboreal, antara lain
monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae (Payne et
al. 2000). Bagi jenis-jenis mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah,
dan badak.
Pada bagian
dibawah ini, akan coba dijelaskan sedikit mengenai ordo-ordo dari kelas
mamalia.
Binatang
menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan
oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau berdarah panas.
Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat.
Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan
hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.
Sebagian
besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong
ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies
non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan
dianggap sebagai ciri khusus mamalia
Evolusi
mamalia yang paling awal belangsung mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari
kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:
1.
Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas Prototheria)
2.
Marsupiala, mamalia berkanting (sub kelas Metatheria)
3. Mamalia
berplasenta (sub kelas Eutheria)
Masing-masing
dibedakan dari cara mereka merawat anak selama perkembangan embrio. Monotremata
tetap bertelur seperti moyang terapasidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan
semut berduri adalah satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang.
Pada
marsupiala, anak bertahan untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran
reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan diperoleh dari kuning
telur yang tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak itu dilahirkan pada
tahap perkembangan yang sangat awal. Anak itu kemudian merayap kedalam kantung
yang terdapat di perut induknya dan melekatkan diri pada puting yang
mengeluarkan air susu. Disini perkembangan diselesaikan.
Mamalia
berplasenta mempertahankan anaknya didalam uterus induk sampai berkembang baik.
Kuning hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran ekstra embrionik itu
membentuk tali pusar dan plasenta sehingga anak yang sedang bertumbuh itu mendapat
makanannya langsung dari induknya.
Mamalia di
kelompokan kedalam banyak Ordo diantaranya sebagai berikut :
- 1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus)/ cungur bebek, echidna
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus :
Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus
anatinus
- 2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya : kanguru (Marcropus sp)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus sp
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus sp
- 3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis aries
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis aries
- 4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp), anjing, musang
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Carnivora
Famili :
Panthera
Spesies : Panthera
sp
- 5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili : Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
Spesies : Balaenoptera omurai
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili : Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
Spesies : Balaenoptera omurai
- 6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang, misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus)
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropidae
Genus : Pteropus
Species : Pteropus vampeirus
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropidae
Genus : Pteropus
Species : Pteropus vampeirus
- 7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya : Armadillo, kukang
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Edentata
Famili : Dasypodidae
- 8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut (Crocidura mutina), landak
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Soricomorpha
Famili : Soricidae
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Soricomorpha
Famili : Soricidae
Genus :
Crocidura
Spesies : Crocidura
mutina
- 9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Lagomorpha
Famili :
Leporidae
Genus :
Lepuhnigri
Spesies : Lepuhnigri
collis
10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki
ganjil, herbivore, misalnya : Kuda (Equus
Caballus, zebra, tapir
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Perissodactyla
Famili :
Equidae
Genus :
Equus
Spesies :
Equus caballus
11. Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan
dan yang memiliki anggota gerak yang panjang, mata yang menghadap kedepan,
korteks serebral yang berkembang baik, omnivore, misalnya : monyet (Macaca
mulatta), lemur, orang utan
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Primata
Famili :
Cercopithecidae
Genus :
Macaca
Spesies : Macaca
mulatta
12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang,
misalnya : Gajah (Elephantidae elephas)
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Subfilum :
Vertebrata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Proboscidea
Famili :
Elephantidae
Genus : Elephantidae
Spesies : Elephantidae elephas
Genus : Elephantidae
Spesies : Elephantidae elephas
13. Rodentia
mamalia
pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus-menerus,
misalnya : berang-berang (Castor sp), tikus mencit, kelinci
Kingdom :
Hewan
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Rodentia
Famili :
Castoridae
Genus :
Castor
Spesies : Castor
sp
14. Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki
tungkai mirip sirip, dan tidak ada kaki belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong
dugong),
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Sirenia
Famili :
Dugongidae
Genus :
Dugong
Spesies : Dugong
dugong
15.
Herbivora mamalia
pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos taurus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
16. Omnivora
atau Artiodactyla
mamalia
pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa
17.
Scandentia, misalnya
: tupai (Tupaia javanica)
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Scandentia
Famili :
Tupaiidae
Genus :
Tupaia
Spesies : Tupaia javanica
Spesies : Tupaia javanica
18. Polidota
mamalia
berbisik dan tidak bergigi, misalnya : Tringgiling (Manis javanica)
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Polidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Spesies : Manis javanica
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Polidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Spesies : Manis javanica
19.
Dermoptera mamalia
bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar, misalnya Lemur (Cyanocephalus
volans), Galeopithecus
Kingdom :
Animalia
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans
B. Ciri-Ciri
Tubuh Mammalia
Ciri-ciri
umum:
- Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin.
- Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
- Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
- Diagfragma yang menventilasi paru-paru.
- Mempunyai kantung amniotik.
- Tubuh yang endoterm atau berdarah panas.
- Bernafas melalui paru-paru.
- Mempunyai cuping telinga.
- Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar.
Ciri-ciri
khusus:
- Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.
- Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
- Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap.
- Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang.
- Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.
- Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
C. Struktur
Tubuh
Mamalia
adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Tiap betina mempunyai kelenjar
mamae (air susu) yang tumbuh baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat
bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang. Pada
jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak
kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Gigi umumnya
terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi
molar. Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak
mamalia banyak yang tereduksi. Ada dua kondil oksipital.
Vertebrae
servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam sabuk tektoral tidak terdapat tulang
korakoid, dan klavikula vestigial atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada,
panjang dan dapat digerakkan.
Ada tiga
buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls, dan stapes. Akhir organ pendengaran
(koklea) berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung. Pada telinga
terdapat suatu auditori eksternal dan pinna (telinga luar) pada tiap sisi
lateral kepala.
Kranium
dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri dari tujuh ruas vertebrae.
Hidung memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan, mata berkelopak, mempunyai
empat kaki (pada cetacean dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang). Tiap kaki
dengan lima jari (atau kurang) dan bermacam-macam bentuknya beradaptasi untuk
brjalan, lari, memanjat, menggali, berenang atau terbang. Jari-jari dilengkapi
cakar atau kuku atau teracak dari zat tanduk dan sering dengan telapak yang
berdaging.
Struktur
tubuh pada mamalia contohnya pada kucing. Kucing termasuk dalam ordo
carnivora(hewan pemakan daging) biasanya memakan mamalia yang kecil-kecil dan
burung. Memiliki mata yang mengarah kedepan, mempunyai indra yang tajam, dan
berjalan dengan menggunakan telapak kakinya tidak bersuara sehingga efektif
dalam memburu mangsanya. Tubuhnya lentur dan cakarnya tajam sehingga
memungkinkan untuk menerkam dan menggenggam mangsanya dengan mudah dan gigi
penggunting yang tajam untuk memotong-motong daging.
Struktur
kerangka pada kucing
- leher, terdiri dari 7 buah tulang (vertebrae cervicalis)
- bahu, tulang belikat (Scapulla)
- tulang punggung, 13 vertebrae thoracalis
- tulang punggung, 7 vertebrae lumbalis
- tulang punggung, 3 tulang vertebrae sacralis bergabung menjadi satu
- tulang panggul (ischium)
- tulang paha (femur)
- fibula (tulang betis)
- tibia (tulang betis)
10.
pergelangan kaki (tarsus)
11. telapak
kaki (meta tarsus)
12. jari
(phalank)
13. tulang
ekor, 18-23 tulang vertebrae coccigea
14.
tempurung lutut (patella)
15. tulang
rusuk
16. telapak
tangan (meta carpus)
17. cakar
18.
pergelangan tangan (carpus)
19. ulna
(tulang tangan)
20. radius
(tulang tangan)
21. humerus
(tulang siku)
22. tulang
dada (sternum)
23. rahang
bawah (mandibula)
24. rahang
atas (maxilla)
25. tulang
kepala.
D. Sistem
Organ Pada Mamalia
- 1. Sistem Saraf
Sistem saraf
pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi
dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan
bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah.
Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa
bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon,
lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
- 2. Sistem Respirasi
Alur-alur
hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas
permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita
suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif
dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari
diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung
keluar).
- 3. Sistem Sirkulasi
Jantung
berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang
terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan
pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena
tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen,
jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan
lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain
dengan ukuran tubuh yang sama.
- 4. Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar
pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital,
submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan
saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding
tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai
cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri
dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
- 5. Sistem Ekskresi
Ginjal
berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata
lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.
- 6. Sistem Reproduksi
Hewan
mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam
uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis
hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan
cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki
tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah,
seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan
kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada
kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa
hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam
kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya.
Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi
embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang
lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang
mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.
E. Cara
Hidup
Pada umumnya
mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui anaknya sampai
anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh bebek
(Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan berkantung
(Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian
merayap masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusui dalam
kantung sampai mandiri.
Semua jenis
mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali
Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga
pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia
jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan
(penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum
yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus,
terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis
berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang
dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter.
Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat.
Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma.
Sperma yang
telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk
mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang
selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi
embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi
fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari
uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar
F. Habitat
Mamalia
hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial sampai habitat
akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai ke kawasan
tropis (Wilson dkk., 1996). Mamalia teresterial dapat menempati tipe habitat
yang beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti kawasan pertanian,
perkebunan, gua dan padang rumput (Alikodra, 1990). Kebanyakan jenis mamalia di
Indonesia hidup di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih sedikit
spesies di hutan rawa dan hutan kerangas. Banyak spesies mampu bertahan hidup
di habitat yang berubah-ubah, dan sering mudah terlihat di hutan yang baru
ditebang dan hutan sekunder bahkan perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang
(Payne dkk., 2000). Mamalia juga banyak menggunakan lahan pertanian sebagai
habitat, sehingga dapat menjadi hama pertanian karena mencari makan di lahan
pertanian dan berlindung di hutan-hutan sekitarnya (Alikodra, 1990). Kawasan
pinggiran hutan yang berbatasan dengan perkebunan atau lahan pertanian penduduk
sering mendukung berbagai spesies binatang dengan kepadatan yang relatif lebih
tinggi (Payne dkk., 2000).
Hewan
vertebrata dari golongan mamalia yang hidup di dalam air tetap bernapas dengan
paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap
saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya
sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus
akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu
bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali
di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung,
seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang
jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
G. Manfaat
Setiap
elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan kontribusi
yang positif bagi lingkungannya. Mamalia memiliki peranan yang penting dalam
kelestarian . Mamalia sangat berperan dalam kehidupan manusia karena
dimanfaatkan untuk memenuhi banyak kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan
dengan memakan daging sapi, kambing, kerbau, unta atau babi. Kulit sapi dan
kambing merupakan bahan baku sandang, baik pakaian maupun sepatu. Gajah dapat
digunakan untuk mengangkut batang pohon atau balok kayu yang besar. Anjing atau
sipanse telah dijadikan bahan penelitian untuk eksplorasi angkasa luar. Selain
itu, beberapa jenis mamalia lainnya bermanfaat pula untuk penelitian dibidang
kesehatan (kedokteran). Kemampuan indra penciuman anjing juga dimanfaatkan
pihak kepolisian untuk menangani masalah criminal misalnya pembunuhan atau
perampokan.
Mamalia
memiliki peranan yang penting dalam kelestarian ekosistem hutan. Suyanto (2002)
menjelaskan peranan mamalia, antara lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk
bunga, pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. Selain peranannya
secara ekologis, mamalia juga memiliki peranan dalam bidang kesehatan, ekonomi,
serta estetika.
Makanan sapi
kambing Minuman susu sapi susu kuda Peliharaan lepus Sp (kelinci) canis
familiaris (anjing) Hiasan ikan ditaruh di akuarium Obat